Banyak orang beranggapan bahwa dengan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dapat mengubah hidupnya. Akan mendapatkan gaji setiap bulannya dan akan mendapatkan masa depan yang cerah. Tetapi apakah ituu semua benar??...Tak semua yang kita dengar itu benar sebab tidak sedikit PNS yang selalu merasa kekurangan. Apakah anda tahu mengapa mereka merasa demikian??...Ada beberapa alasan yang membuat para PNS merasa hidupnya kekurangan yaitu :
1. Mereka masih menganut pepatah lama yang mengatakan.."banyak anak banyak rejeki"
2. Mereka merasa terbebani dengan pendapatan yang tetap
3. Mereka belum bisa mengatur keuangan dalam kehidupan sehari - harinya meskipun seorang bendahara sekalipun
4. Dan yang terakhir adalah mereka tidak bisa menghadapi kenyataan hidup pada saat mereka telah pensiun nanti
Itulah mengapa banyak orang lebih memilih untuk berwiraswasta sebab meskipun suatu saat mereka mendapatkan pendapatan yang kecil tetapi suatu saat mereka bisa mendapatkan pendapatan lebih dari cukup.
Yang membedakan anatara pegawai swasta dan pegawai negeri adalah tunjangan hari tua dimana pegawai swasta tida akan mendapatkan tunjangan hari tua sedangkan pegawai negeri mendapatkannya. Tetapi sadarkah kita bahwa dengan adanya tunjangan hari tua itu tidaklah dapat menjamin bahwa kehidupan kita disaat telah pensiun nanti akan terpenuhi segalanya sebab dari tahun ke tahun semua jenis barang entah yang termasuk dalam kehidupan primer ataupun sekunder akan semakin melonjak dengan adanya ketidakpastian harga pasar di dunia.
Selain itu kelemahan dari menjadi seorang pegawai negeri adalah tidak adanya semangat untuk benar - benar bekerja sebab pegawai negeri tidak menggunakan target dalam bekerja seperti yang telah dilakukan oleh pegawai swasta dari dahulu kala. jika saja dalam bekerja para pegawai negeri memiliki target yang harus dikerjakan maka setiap daerah akan maju sebab mereka merasa bertanggung jawab dengan target yang diberikan.
Selain itu ada alasan lain mengapa orang lebih memilih untuk menjadi pegawai swasta / berwiraswasta yaitu pada zaman sekarang ini Pemerintah lebih memilih para sarjana daripada tamatan SMA / SMK untuk menjadi PNS lalu bagaimana dengan nasib anak - anak yang orangtuanya tergolong dalam keluarga ekonomi lemah? yangmana tidak bisa melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi karena faktor ekonomi tadi, meskipun dalam hati mereka menginginkan untuk melanjutkan pendidikan mereka.Apakah mereka tidak akan memiliki masa depan yang cerah?. Lalu untuk apakah pemerintah menjalankan program wajib belajar 12 tahun di Indonesia jika setelah menjalani program tersebut, anak - anak yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya tidak di berikan kesempatan oleh pemerintah untuk berkarir dalam dunia pemerintahan, salah satunya dengan menjadi Pegawai Negeri Sipil. Itulah yang menyebabkan kurangnya animo masyarakat akan PNS. Dan yang lebih memprihatinkan lagi adalah nasib para pensiunan PNS adalah setelah bekerja bertahun - tahun mereka hanya mendapatkan setengah dari gaji mereka dimana dengan kondisi tersebut mereka akhirnya terpaksa untuk mencari dana tambahan untuk memenuhi kebutuhan mereka ditengah lonjakan harga kebutuhan hidup. Padahal jika dilihat kriteria atau syarat seseorang menjadi pensiunan PNS adalah :
1. Telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 tahun
2. Telah diberhentikan dengan hormat sebagai PNS
3. Telah memiliki masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 20 tahun.
Di usia seperti itu seharusnya para pensiunan PNS sudah menikmati masa tua nya tetapi apa yang harus mereka lakukan jika keadaan ekonomi negara kita seperti saat ini sehingga mereka terpaksa bekerja lagi untuk memenuhi semuanya.
jadi mengapa kita harus menunggu menjadi PNS jika kita bisa berusaha sendiri dengan berwiraswasta atau menjadi pegawai swasta. Selain kita diajari untuk memenuhi tanggung jawab dengan target yang diberikan, kita juga bisa menndapatkan keuntungan yang lebih besar dari pekerjaan tersebut sebab tidak ada seorang PNS yang menjadi kaya dengan gajinya. Seorang PNS biasa bisa menjadi kaya jika ia telah menerapkan praktek KKN dalam pekerjaannya dan itulah yang merupakan salah satu hal yang tidak kita inginkan dalam kehidupan ini dimana hanya akan menyengsarakan diri kita sendiri dan orang - orang disekitar kita.
1. Mereka masih menganut pepatah lama yang mengatakan.."banyak anak banyak rejeki"
2. Mereka merasa terbebani dengan pendapatan yang tetap
3. Mereka belum bisa mengatur keuangan dalam kehidupan sehari - harinya meskipun seorang bendahara sekalipun
4. Dan yang terakhir adalah mereka tidak bisa menghadapi kenyataan hidup pada saat mereka telah pensiun nanti
Itulah mengapa banyak orang lebih memilih untuk berwiraswasta sebab meskipun suatu saat mereka mendapatkan pendapatan yang kecil tetapi suatu saat mereka bisa mendapatkan pendapatan lebih dari cukup.
Yang membedakan anatara pegawai swasta dan pegawai negeri adalah tunjangan hari tua dimana pegawai swasta tida akan mendapatkan tunjangan hari tua sedangkan pegawai negeri mendapatkannya. Tetapi sadarkah kita bahwa dengan adanya tunjangan hari tua itu tidaklah dapat menjamin bahwa kehidupan kita disaat telah pensiun nanti akan terpenuhi segalanya sebab dari tahun ke tahun semua jenis barang entah yang termasuk dalam kehidupan primer ataupun sekunder akan semakin melonjak dengan adanya ketidakpastian harga pasar di dunia.
Selain itu kelemahan dari menjadi seorang pegawai negeri adalah tidak adanya semangat untuk benar - benar bekerja sebab pegawai negeri tidak menggunakan target dalam bekerja seperti yang telah dilakukan oleh pegawai swasta dari dahulu kala. jika saja dalam bekerja para pegawai negeri memiliki target yang harus dikerjakan maka setiap daerah akan maju sebab mereka merasa bertanggung jawab dengan target yang diberikan.
Selain itu ada alasan lain mengapa orang lebih memilih untuk menjadi pegawai swasta / berwiraswasta yaitu pada zaman sekarang ini Pemerintah lebih memilih para sarjana daripada tamatan SMA / SMK untuk menjadi PNS lalu bagaimana dengan nasib anak - anak yang orangtuanya tergolong dalam keluarga ekonomi lemah? yangmana tidak bisa melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi karena faktor ekonomi tadi, meskipun dalam hati mereka menginginkan untuk melanjutkan pendidikan mereka.Apakah mereka tidak akan memiliki masa depan yang cerah?. Lalu untuk apakah pemerintah menjalankan program wajib belajar 12 tahun di Indonesia jika setelah menjalani program tersebut, anak - anak yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya tidak di berikan kesempatan oleh pemerintah untuk berkarir dalam dunia pemerintahan, salah satunya dengan menjadi Pegawai Negeri Sipil. Itulah yang menyebabkan kurangnya animo masyarakat akan PNS. Dan yang lebih memprihatinkan lagi adalah nasib para pensiunan PNS adalah setelah bekerja bertahun - tahun mereka hanya mendapatkan setengah dari gaji mereka dimana dengan kondisi tersebut mereka akhirnya terpaksa untuk mencari dana tambahan untuk memenuhi kebutuhan mereka ditengah lonjakan harga kebutuhan hidup. Padahal jika dilihat kriteria atau syarat seseorang menjadi pensiunan PNS adalah :
1. Telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 tahun
2. Telah diberhentikan dengan hormat sebagai PNS
3. Telah memiliki masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 20 tahun.
Di usia seperti itu seharusnya para pensiunan PNS sudah menikmati masa tua nya tetapi apa yang harus mereka lakukan jika keadaan ekonomi negara kita seperti saat ini sehingga mereka terpaksa bekerja lagi untuk memenuhi semuanya.
jadi mengapa kita harus menunggu menjadi PNS jika kita bisa berusaha sendiri dengan berwiraswasta atau menjadi pegawai swasta. Selain kita diajari untuk memenuhi tanggung jawab dengan target yang diberikan, kita juga bisa menndapatkan keuntungan yang lebih besar dari pekerjaan tersebut sebab tidak ada seorang PNS yang menjadi kaya dengan gajinya. Seorang PNS biasa bisa menjadi kaya jika ia telah menerapkan praktek KKN dalam pekerjaannya dan itulah yang merupakan salah satu hal yang tidak kita inginkan dalam kehidupan ini dimana hanya akan menyengsarakan diri kita sendiri dan orang - orang disekitar kita.
0 komentar:
Posting Komentar