Minggu, Juni 14, 2009

APA ARTI SEBUAH KEPERCAYAAN

Kalo membahas tentang arti dari sebuah kepercayaan tentunya akan banyak opini yang akan disampaikan tergantung bagaimana dan untuk apa kepercayaan digunakan oleh orang tersebut. Sekarang ada cerita baru yang mungkin bisa menjadi inspirasi kita dalam membentuk sebuah kepercayaan.

Suatu hari Karin seorang anak yang baru berusia 10 tahun pergi mengunjungi temannya yang sedang sakit. Berhubung jarak antara rumah Karin dan temannya tidak terlalu jauh maka ia memutuskan untuk tidak di antar oleh orangtuanya. Sebelum pergi mengunjungi temannya yang sedang sakit, ia berpamitan dengan orangtuanya dan orangtuanyapun mengijinkan Karin untuk menjenguk temannya yang sedang sakit dirumahnya. Di dalam perjalanan ia mengingat pesan orangtuanya yang disampaikan kepadanya saat ia berpamitan tadi bahwa ia tidak boleh kemana - mana lagi setelah pulang dari rumah temannya dan waktu yang diberikan oleh orangtuanya hanya sampai pukul 06.00 sore.

Setelah sampai dirumah temannya ia pun memberikan buah tangan yang dibawanya untuk temannya yang sedang sakit. Setelah beberapa lama ia menjenguk temannya, akhirnya ia berpamitan dengan kedua orangtua temannya sebab waktu sudah menunjukkan pukul 05.30 sore. Di dalam perjalanan pulangnya ia bertemu dengan Rendy teman sekelasnya. Rendi adalah anak dari seorang pengusaha kaya di daerah mereka. Berhubung orangtuanya adalah orang berada maka rendi pun mengajak Karin untuk makan - makan di sebuah warung yang berada di dekat persimpangan jalan rumah Karin.
Kalau dipikirkan mungkin Karin akan menerima ajakan Rendi sebab kapan lagi ia akan ditraktir makan makanan enak secara gratis. Tapi ternyata Karin menolak ajakan temannya tersebut dengan alasan bahwa ia akan dimarahi oleh orangtuanya jika ia tidak pulang tepat waktu.

Rendi pun terus memaksa Karin sebab Rendi menginginkan Karin untuk menemaninya makan karena orangtua dari Rendi tidak ada di rumah dan ia hanya tinggal sendiri bersama pembantunya. Dengan pendirian yang sangat teguh maka Karin tetap sama keputusannya untuk tetap pulang. Karena menghormati keputusan Karin maka Rendi pun mengijinkan Karin untuk pulang.

Saat tiba di rumah, Karin pun menyalami kedua orangtuanya dan melihat pada jam weker yang berada di atas televisi. Ternyata waktu menunjukkan pukul 06.05 sore. Ia pun meminta maaf kepada orangtuanya atas keterlambatannya dan menyampaikan alasan kenapa ia sampai terlambat. Ia pun berjanji kepada orangtuanya untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Orangtuanya pun memaafkannya dan memberinya nasehat bahwa kalau sebuah kepercayaan yang diberikan oleh seseorang jangan disia - siakan ebab kepercayaan itu sangat mahal harganya dan kita tidak akan mendapatkan sebuah kepercayaan lagi apabila kepercayaan yang pernah diberikan kepada kita diabaikan.

Itulah contoh yang mungkin bisa kita ambil hikmahnya. Apabila ada sebuah kepercayaan yang diberikan kepada kita dalam bentuk apapun, janganlah kita abaikan sebab seperti nasehat yang diberikan oleh orangtua Karin tadi bahwa kita tidak akan dipercaya oleh orang lagi.
Selain itu apabila kita menyia - nyiakan kepercayaan seseorang maka sanksi yang paling berat akan muncul dalam kehidupan kita yaitu rasa malu yang dan bersalah yang sangat berkepanjangan. Oleh sebab itu apabila seseorang memberikan kepercayaan kepada kita maka kita harus menjaganya dengan baik tetapi sebelumnya kita harus memikirkan apakah kita mampu menerima kepercayaan itu atau tidak sebab kalau seandainya kita tidak mampu sebaiknya jangan dipaksakan karena itu hanya akan membuat kita merasa terbebani dan merasa tidak ikhlas menerima kepercayaan itu. Terimalah kepercayaan itu dengan penuh keikhlasan dan tanggungjawab.

0 komentar: