Ini adalah sebuah cerita tentang kehidupan kita dimana kita selalu mengatakan bahwa Tuhan itu tak adil buat kita. Tetapi sebenarnya Ia Mahabaik.
Suatu hari ada seorang pendaki gunung yang pergi mendaki sebuah gunung di daerah yang sangat sulit dijangkau oleh orang. Dalam otaknya ia berpikir bahwa jika gunung itu dapat ditaklukkan olehnya maka ia akan masuk dalam catatan rekor dunia. maka dengan segala persiapannya ia melakukan pendakian tersebut. Setelah menempuh perjalanan yang sangat sulit dan penuh dengan rintangan akhirnya ia sampai ke kaki gunung tersebut. Karena sudah merasa lelah dan haripun sudah gelap sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan pendakian maka ia pun beristirahat di bawah kaki gunung tersebut.
Keesokan harinya ia pun melakukan pendakian tersebut. Di tengah pendakiannya, ia mengalami sebuah kecelakaan. Ia terjatuh dan tidak berdaya. Ia hanya dapat berteriak minta tolong tetapi tidak ada pertolongan yang kunjung datang. Ia pun merasa putus asa dan pingsan. Keesokan harinya ia tersadar dari pingsanya. Ia pun cepat - cepat mengambil air yang berada di sungai yang berada di dekatnya. Karena ia tak ingat lagi jalan pulang maka ia pun tersesat di hutan tersebut.
Dengan inisiatifnya sendiri maka ia pun membangun sebuah pondok sebagai tempatnya berlindung dari panas dan hujan. Ia pun menjalani hari - harinya di pondok tersebut. Ia mencoba untuk tetap bertahan hidup di dalam hutan tersebut.
Suatu hari ia pergi mencoba mencari pertolongan tetapi sia - sia saja. Ia pun pulang kembali ke pondoknya. Sesampainya di pondoknya, ia sangat terkejut karena pondoknya terbakar. Ternyata ia lupa memadamkan api yang berada di tungku yang digunakannya untuk membakar pisang sebagai makanannya. Ia pun mencoba memadamkan apinya tetapi percuma saja. Seluruh isi dan pondoknya hangus terbakar. Ia merasa sangat tidak beruntung dan berteriak, " Tuhan...!, mengapa Engkau lakukan ini kepadaku ?. Engkau telah membiarkan aku celaka dan tak tahu jalan pulang. Sekarang Engkau membiarkan pondokku hangus terbakar dan segala sesuatu yang ku perlukan untuk bertahan hidup telah lenyap. Apakah maksumu Tuhan ?".
Beberapa saat setelah ia mengeluarkan unek - uneknya tiba - tiba datanglah beberapa orang dengan pakaian SAR menghampirinya. Ia pun merasa heran dan terkejut. Bagaimana kalian tahu aku berada di sini ?. Kami melihat tanda asap yang engkau berikan sehingga kami kemari untuk datang menolongmu. Kami sudah melakukan pencarian selama 2 bulan dan sekarang kami telah menemukanmu.
Setelah pendaki tersebut dibawa kembali ke kota, ia pun menjadi sorotan media masa baik elektronik maupun cetak sebab ia mampu bertahan di dalam hutan selama 2 bulan lebih.
Ia merasa bahagia karena impiannya dapat tercapai.
Itulah gambaran manusia. Terkadang manusia menyalahkan Tuhan atas segala hal yang terjadi pada dirinya. Manusia takkan pernah tahu apa yang akan terjadi ke depan dan dengan segala kejadian yang terjadi pada diri kita pasti kita merasa bahwa Tuhan begitu jauh dari diri kita. Padahal Tuhan begitu dekat dan tahu apa yang terbaik buat kita. Mungkin menurut kita suatu hal yang kita inginkan dapat kita raih dengan cara yang mudah tetapi itu semua bukanlah hal yang mudah seperti yang kita bayangkan. Semua itu butuh proses dan butuh waktu sampai dimana kita akan mendapatkan yang kita inginkan. Dan itu semua tidaklah luput dari yang namanya campur tangan Tuhan.
Ingatlah sesuatu yang indah akan terjadi pada saatnya. Jikalau kita mengalami suatu masalah yang begitu berat dalam hidup kita maka itu adalah proses kita dalam mendapatkan sesuatu yang terbaik dan terindah dari Tuhan.
" TUHAN TAKKAN PERNAH MENINGGALKAN KITA "
Jumat, Juni 12, 2009
TUHAN TAKKAN PERNAH MENINGGALKAN KITA
Diposting oleh Waldy di 5:04:00 AM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar