Ada sebuah cerita yang mungkin bisa menjadi inspirasi anda dalam menghargai sesuatu. Dan cerita ini bukanlah sebuah karangan tetapi diambil dari salah satu kisah HANDZOMERZ yang pernah mengalami hal tersebut. Dan untuk tetap menjaga kerahasiaan dari HANDZOMERZ tersebut maka penulis merahasiakan identitas dari HANDZOMERZ tersebut.
Andy adalah seorang anak berusia 18 tahun. Ia merupakan anak sulung dalam keluarganya. Wajahnya tampan dan otaknya pun pintar serta memiliki bakat dalam memainkan alat musik, tetapi sangat disayangkan kondisi fisik Andy tidak sama dengan teman - teman seusianya. Ia mengalami kelumpuhan saat dia masih duduk di kelas 3 SD. Saat itu badan Andy panas, tenggorokannya terasa nyeri, dan badanya terasa lemas. Tetapi orangtuanya berpikir bahwa mungkin Andy terkena demam biasa. Tiga hari kemudian panas Andy tidak turun - turun juga dan akhirnya Andy dibawa ke rumah sakit umum yang berada di kotanya oleh orangtuanya. Pada saat tiba di rumah sakit, Andy pun segera dibawa ke ruang UGD untuk diperiksa lebih lanjut. Dan ternyata Andy telah terserang virus polio. Orangtuanya pun tersentak kaget setelah mendengar pernyataan dokter. Setelah ditanya oleh dokter ternyata orangtua Andy tidak sempat memberikan Andy imunisasi Polio pada saat itu sebab mereka tinggal di daerah pedalaman yang jauh dari puskesmas dan rumah sakit. Ayah Andy sering bertugas di daerah pedalaman sebab ayahnya bekerja di kantor kehutanan dan bertugas sebagai polisi hutan. Jadi merekapun sering berpindah - pindah tempat. Orangtua Andy hanya bisa menangis dan menyesali semuanya tetapi apa mau dikata jika semuanya telah terjadi. Andy pun harus mengalami semuanya.
Meskipun dengan kondisi fisik yang seperti itu, Andy bukanlah anak yang pantang menyerah. Ia selalu berusaha untuk bisa bangkit dari keterpurukannya dan bergaul layaknya anak normal. Ia selalu berusaha berteman dengan siapa saja tanpa adanya rasa minder sedikitpun. Ia juga selalu berusaha untuk tidak mendapatkan teman hanya karena rasa iba kepada dirinya. Teman - temannya pun sangat menyayangi Andy begitu pula sebaliknya. Yang namanya manusia tentunya tidak luput dari kesalahan. Suatu hari Andy berjalan dengan menggunakan kursi rodanya. Ia bermaksud untuk berjalan - jalan mengelilingi kompleksnya. Saat Andy ingin berhenti di depan sebuah rumah, ia menabrak sebuah pagar bambu sebab rem yang terdapat pada kursi rodanya putus. Ternyata pagar rumah tersebut adalah milik temannya dan sialnya lagi pagar tersebut baru saja dibuat. Andy pun meminta maaf kepada temannya tetapi temannya tidak bisa memaafkan Andy. Memang terdengar sepele masalahnya tetapi menurut teman Andy itu adalah pagar yang sudah dibuatnya susah payah. Andy terus meminta maaf tetapi karena emosi yang meluap - luap maka Andy pun dipukul oleh temannya sendiri dan dengan spontan temannya berkata, " ayo lawan aku tetapi sebelum kamu bisa berlari sendiri sebaiknya kamu latihan dulu..!!". Andy pun bersedih dan tidak tahu harus berbuat apalagi sebab tidak mungkin baginya untuk bisa melawan temannya karena kondisinya. Ia pulang ke rumahnya dan hanya bisa memendam rasa sakitnya. Keesokkan harinya Andy berjalan - jalan lagi mengelilingi kompleksnya tentunya dengan menggunakan kursi rodanya yang telah diperbaiki remnya. Saat Andy menghentikan kursi rodanya di lapangan yang berada di kompleksnya, ia bertemu dengan temannya yang kemarin telah memukulnya. Dan dengan sombongnya temannya berkata," bagaimana sudah latihan lari belum supaya bisa melawan aku??". Setelah mengatakan itu temannya pun tertawa terbahak - bahak dan merasa bahwa itu adalah sebuah lelucon yang sangat lucu. Tetapi tidak bagi Andy, kata - kata itu bagaikan pisau yang sangat tajam yang langsung menusuk dan melukai hati Andy. Andy hanya terdiam dan langsung pulang menuju rumahnya dengan wajah bersedih. Kini Andy hanya bisa merenungi semua yang terjadi pada dirinya dan menjadi putus asa.
Disaat yang sama pula ketika Andy pulang ke rumahnya, ibunya melihat Andy tidak seperti biasanya. Ibunya pun bbertanya kepada Andy dan Andypun menceritakan semuanya kepada ibunya. Dengan bijak ibunya berkata, " serahkanlah semuanya kepada Tuhan sebab Ia Maha Pengasih dan Maha Adil. Andy menuruti kata - kata ibunya dan ia pun menjadi semangat kembali. Kini ia hanya bisa duduk di kamarnya dan memainkan gitarnya sebagai pelipur lara. Meskipun ia sering ditertawakan oleh teman - temannya tetapi ia telah menjadi seseorang yang lebih tabah dan karena ketabahannya itu akhirnya ia mendapatkan pekerjaan untuk mengajarkan anak - anak lain dalam bermain musik. Dari situlah ia menjadi lebih percaya diri sebab meskipun fisiknya tidak memungkinkan ia bekerja tetapi ia mampu melakukannya juga. Kini ia bisa menghasilkan uang sendiri tanpa harus mengandalkan orangtuanya sepenuhnya. Mungkin ia sering diejek oleh teman - temannya karena kekurangannya tetapi hal tersebut tidak bisa melumpuhkan lagi rasa percaya dirinya sebab ia beranggapan bahwa teman - temannya boleh saja menertawai dan mengejek dirinya tetapi sebenarnya mereka sedang menertawai dan mengejek diri mereka sendiri sebab mereka tidak bisa sama seperti dirinya yang tidak meminta - minta uang dari orangtuanya hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadinya.
Banyak hal yang dapat dipetik dari cerita tadi. Dimana jika si Andy saja yang lumpuh bisa mencari uang sendiri kenapa kita sebagai orang normal tidak bisa melakukannya??. Masih banyak anak yang sering bangga dan merasa bahwa dirinya yang paling hebat dari orang lain sampai - sampai kelemahan atau kekurangan seseorangpun dianggapnya sebagai lelucon. Saat ini ia boleh tertawa tetapi jika hal tersebut terjadi pada dirinya atau keluarganya maka ia akan merasa terpuruk pula bahkan lebih terpuruk lagi jika ia bertemu dengan orang yang telah di ejeknya dulu. Perilaku yang ditunjukkan oleh teman dari Andy tadi bukanlah sebuah perilaku yang terpuji. Menertawakan kekurangan orang akan menjadi sebuah lemparan balik bagi diri kita sendiri. Jika kita pikirkan kembali, penyakit tersebut bukanlah suatu hal yang diinginkan oleh si Andy tetapi ia harus menjalaninya. Yakinlah bahwa jika kita menertawakan penyakit seseorang ataupun kelemahan seseorang sekarang maka suatu saat kita akan mengalami sesuatu yang lebih buruk dari orang tersebut sebab ada waktunya kita untuk merasakan segala sesuatu yang orang lain rasakan bahkan lebih buruk lagi karena itulah yang dinamakan karma. Oleh sebab itu hargailah apapun yang menjadi kelemahan seseorang sebab itu adalah takdirnya yang harus dijalani olehnya. Dan ingatlah bahwa karma itu akan selalu ada di dalam dunia ini dan kita tidak bisa memungkirinya. Jika kita selalu baik kepada seseorang maka kita akan mendapatkan yang lebih baik dari yang telah kita berikan begitupula sebaliknya.
Andy adalah seorang anak berusia 18 tahun. Ia merupakan anak sulung dalam keluarganya. Wajahnya tampan dan otaknya pun pintar serta memiliki bakat dalam memainkan alat musik, tetapi sangat disayangkan kondisi fisik Andy tidak sama dengan teman - teman seusianya. Ia mengalami kelumpuhan saat dia masih duduk di kelas 3 SD. Saat itu badan Andy panas, tenggorokannya terasa nyeri, dan badanya terasa lemas. Tetapi orangtuanya berpikir bahwa mungkin Andy terkena demam biasa. Tiga hari kemudian panas Andy tidak turun - turun juga dan akhirnya Andy dibawa ke rumah sakit umum yang berada di kotanya oleh orangtuanya. Pada saat tiba di rumah sakit, Andy pun segera dibawa ke ruang UGD untuk diperiksa lebih lanjut. Dan ternyata Andy telah terserang virus polio. Orangtuanya pun tersentak kaget setelah mendengar pernyataan dokter. Setelah ditanya oleh dokter ternyata orangtua Andy tidak sempat memberikan Andy imunisasi Polio pada saat itu sebab mereka tinggal di daerah pedalaman yang jauh dari puskesmas dan rumah sakit. Ayah Andy sering bertugas di daerah pedalaman sebab ayahnya bekerja di kantor kehutanan dan bertugas sebagai polisi hutan. Jadi merekapun sering berpindah - pindah tempat. Orangtua Andy hanya bisa menangis dan menyesali semuanya tetapi apa mau dikata jika semuanya telah terjadi. Andy pun harus mengalami semuanya.
Meskipun dengan kondisi fisik yang seperti itu, Andy bukanlah anak yang pantang menyerah. Ia selalu berusaha untuk bisa bangkit dari keterpurukannya dan bergaul layaknya anak normal. Ia selalu berusaha berteman dengan siapa saja tanpa adanya rasa minder sedikitpun. Ia juga selalu berusaha untuk tidak mendapatkan teman hanya karena rasa iba kepada dirinya. Teman - temannya pun sangat menyayangi Andy begitu pula sebaliknya. Yang namanya manusia tentunya tidak luput dari kesalahan. Suatu hari Andy berjalan dengan menggunakan kursi rodanya. Ia bermaksud untuk berjalan - jalan mengelilingi kompleksnya. Saat Andy ingin berhenti di depan sebuah rumah, ia menabrak sebuah pagar bambu sebab rem yang terdapat pada kursi rodanya putus. Ternyata pagar rumah tersebut adalah milik temannya dan sialnya lagi pagar tersebut baru saja dibuat. Andy pun meminta maaf kepada temannya tetapi temannya tidak bisa memaafkan Andy. Memang terdengar sepele masalahnya tetapi menurut teman Andy itu adalah pagar yang sudah dibuatnya susah payah. Andy terus meminta maaf tetapi karena emosi yang meluap - luap maka Andy pun dipukul oleh temannya sendiri dan dengan spontan temannya berkata, " ayo lawan aku tetapi sebelum kamu bisa berlari sendiri sebaiknya kamu latihan dulu..!!". Andy pun bersedih dan tidak tahu harus berbuat apalagi sebab tidak mungkin baginya untuk bisa melawan temannya karena kondisinya. Ia pulang ke rumahnya dan hanya bisa memendam rasa sakitnya. Keesokkan harinya Andy berjalan - jalan lagi mengelilingi kompleksnya tentunya dengan menggunakan kursi rodanya yang telah diperbaiki remnya. Saat Andy menghentikan kursi rodanya di lapangan yang berada di kompleksnya, ia bertemu dengan temannya yang kemarin telah memukulnya. Dan dengan sombongnya temannya berkata," bagaimana sudah latihan lari belum supaya bisa melawan aku??". Setelah mengatakan itu temannya pun tertawa terbahak - bahak dan merasa bahwa itu adalah sebuah lelucon yang sangat lucu. Tetapi tidak bagi Andy, kata - kata itu bagaikan pisau yang sangat tajam yang langsung menusuk dan melukai hati Andy. Andy hanya terdiam dan langsung pulang menuju rumahnya dengan wajah bersedih. Kini Andy hanya bisa merenungi semua yang terjadi pada dirinya dan menjadi putus asa.
Disaat yang sama pula ketika Andy pulang ke rumahnya, ibunya melihat Andy tidak seperti biasanya. Ibunya pun bbertanya kepada Andy dan Andypun menceritakan semuanya kepada ibunya. Dengan bijak ibunya berkata, " serahkanlah semuanya kepada Tuhan sebab Ia Maha Pengasih dan Maha Adil. Andy menuruti kata - kata ibunya dan ia pun menjadi semangat kembali. Kini ia hanya bisa duduk di kamarnya dan memainkan gitarnya sebagai pelipur lara. Meskipun ia sering ditertawakan oleh teman - temannya tetapi ia telah menjadi seseorang yang lebih tabah dan karena ketabahannya itu akhirnya ia mendapatkan pekerjaan untuk mengajarkan anak - anak lain dalam bermain musik. Dari situlah ia menjadi lebih percaya diri sebab meskipun fisiknya tidak memungkinkan ia bekerja tetapi ia mampu melakukannya juga. Kini ia bisa menghasilkan uang sendiri tanpa harus mengandalkan orangtuanya sepenuhnya. Mungkin ia sering diejek oleh teman - temannya karena kekurangannya tetapi hal tersebut tidak bisa melumpuhkan lagi rasa percaya dirinya sebab ia beranggapan bahwa teman - temannya boleh saja menertawai dan mengejek dirinya tetapi sebenarnya mereka sedang menertawai dan mengejek diri mereka sendiri sebab mereka tidak bisa sama seperti dirinya yang tidak meminta - minta uang dari orangtuanya hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadinya.
Banyak hal yang dapat dipetik dari cerita tadi. Dimana jika si Andy saja yang lumpuh bisa mencari uang sendiri kenapa kita sebagai orang normal tidak bisa melakukannya??. Masih banyak anak yang sering bangga dan merasa bahwa dirinya yang paling hebat dari orang lain sampai - sampai kelemahan atau kekurangan seseorangpun dianggapnya sebagai lelucon. Saat ini ia boleh tertawa tetapi jika hal tersebut terjadi pada dirinya atau keluarganya maka ia akan merasa terpuruk pula bahkan lebih terpuruk lagi jika ia bertemu dengan orang yang telah di ejeknya dulu. Perilaku yang ditunjukkan oleh teman dari Andy tadi bukanlah sebuah perilaku yang terpuji. Menertawakan kekurangan orang akan menjadi sebuah lemparan balik bagi diri kita sendiri. Jika kita pikirkan kembali, penyakit tersebut bukanlah suatu hal yang diinginkan oleh si Andy tetapi ia harus menjalaninya. Yakinlah bahwa jika kita menertawakan penyakit seseorang ataupun kelemahan seseorang sekarang maka suatu saat kita akan mengalami sesuatu yang lebih buruk dari orang tersebut sebab ada waktunya kita untuk merasakan segala sesuatu yang orang lain rasakan bahkan lebih buruk lagi karena itulah yang dinamakan karma. Oleh sebab itu hargailah apapun yang menjadi kelemahan seseorang sebab itu adalah takdirnya yang harus dijalani olehnya. Dan ingatlah bahwa karma itu akan selalu ada di dalam dunia ini dan kita tidak bisa memungkirinya. Jika kita selalu baik kepada seseorang maka kita akan mendapatkan yang lebih baik dari yang telah kita berikan begitupula sebaliknya.